Friday, February 22, 2013

to someone

Maaf, bukan maksudku untuk menjadikan boneka dalam kisahku
Sungguh aku tak bermaksud seperti ini
Atas nama persahabatan. Bukan maksud ku tak menganggapmu ada. Andai saja aku bisa mengatakan semua ini. Biarlah gemuruh petir dan derasnya hujan malam ini yang menjadi saksi. Maaf bukan maksudku merekayasa semua ini. Sungguh aku tak bermaksud mempermainkan takdir.

Maaf, bukan maksudku membohongi nurani. Hanya saja aku tak sanggup melihat kenyataan. Apakah kau percaya bahwa setiap kisah cinta itu selalu happy ending ?
Aku tak pernah percaya itu
Ada kalanya cinta itu bukan happy ending. Kau pernah dengar cerita Romeo dan Juliet ?
Atau Laila dan Majnun ?
Tak selamanya kisah cinta selalu berakhir dengan senyuman

Maaf aku tak pernah melakukan apa-apa demi kau

iseng-iseng

Cerita ini berawal dari sebuah jejaring sosial media yaitu facebook. Iseng gue cari-cari nama bagus, gue liat semua yang ada di sana, fotonya, statusnya dan lain sebagainya. Karena gue lagi jomblo juga, jadi gue tulis nama-nama cowo di pencarian. Dari mulai nama A sampai Z gue cari, siapa tau ada yang single pikir gue.
Gue cari nama dari Aldi, Bayu, Cepi, Dido, Ein, Fadli, Gilang, Heri dan nama lainnya. Tapi sayang semuanya nol besar. Rata-rata mereka semua statusnya sudah berpacaran. Dasar kurang kerjaan, pikir gue.
Sudah lama juga gue memiliki gelar jomblo tapi rata-rata semua yang dekat dengan gue tak ada yang pas di hati.
Pas lagi asyik di depan laptop, tiba-tiba gue jatuhin kertas, tadinya gue mau buang, tapi pas di liat lagi, kayaknya ada yang menarik hati untuk buka dan baca-baca.
Pas gue liat kertas yang berisi nama-nama itu, disana ada beberapa nama cowo yang dulu sekelompok pas ospek dulu. Pikiran jahil ku mulai muncul, iseng gue cari-cari nama facebook mereka semua. Pas tepat di nama Michael Putra Gustomi saya klik di pencarian, ternyata benar dia Michael yang sekelompok sama gue. Oh senangnya hatiku, orangnya lumayan sih !!
Tinggi, putih, ganteng, manis n tajir pula. Penasaran dengan dia, gue liat status hubungannya, dengan perasaan gak karuan.
Dan WOOOWW!!! Amazing. Dia masih single, gak pikir panjang, gue langsung add deeehh nama Michael itu. Lumayan pikir gue. 


 Sambil nunggu Michael confirm fb gue, gue cari lagi nama cowo-cowo yang lain, siapa tau ketemu jodoh gue.
Oh iyaa, jadi lupa ngenalin nama gue. Nama gue Angelica Larasati Dwi Putri, kepanjangan ya ? Tapi temen-temen lebih sering manggil gue Putri. Gue kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Lanjut lagi ke cerita ..

Karena sibuk sama tugas-tugas kuliah, gue gak pernah buka facebook lagi, mungkin sekitar 3bulanan. Hampir lupa deh sama misi awal gue.

Gue keluar dari perpustakaan dengan membawa buku-buku yang gue perluin, tiba-tiba ..
BRUUUKKK....!!!
Gue nabrak cowo yang gue sendiri gak tau dia siapa, tapi rasanya gue gak asing lagi sama tu orang. Buru-buru beresin buku gue, tapi bukannya minta maaf dan ngebantuin gue beresin buku. Dia pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun hanya senyuman yang menghiasi bibirnya.
Manis sih senyumannya, tapi ah jangan melamun, gue harus cepat-cepat masuk kelas.

Di rumah
"Apa banget sih tu cowo bukannya nolongin gue, malah senyam senyum gitu. BT banget sih !!"
Gue masih menggerutu di rumah.
"Hey, ngapain sih Putri, daritadi mama liat mulutmu komat-kamit mulu" tanya mama
"Nggak ma, tadi Putri nabrak cowo, eh bukannya bantuin Putri berdiri malah ninggalin Putri. BT banget kan ma ?" jawab Putri dengan masih kesal
"Cieee, anak mama udah mulai suka-sukaan sama cowo. Ya udah, Bi Minah udah masakin Mie Goreng spesial kesukaan mu tuh, sebentar Nak Aldo ke rumah nemenin kamu" jelas mama
"Emangnya mama mau kemana ? Putri bukan anak kecil lagi ma, Putri udah gede, gak usah ditemenin Aldo lagi" jawab Putri
"Tapi mama akan tenang jika kamu sama nak Aldo" jawab mama
"Ya udah, terserah mama aja"

Selamatkan Gambut dari Kebakaran

Kebakaran lahan gambut di Indonesia setiap tahunnya menghasilkan antara 500juta hingga 1 miliar ton karbon. Masyarakat Sumatra dan Kalimantan berupaya mencegah hal ini dengan membendung kanal dan mengkonversikannya menjadi kolam ikan. kanal tersebut digali di atas hutan rawa tadah hujan saat pembalakan untuk menghanyutkan kayu

Mendaur Ulang

Untuk menanggulangi pemanasan global, kita harus mengurangi efek rumah kaca dari sumbernya. Anda dapat mengurangi penghangat atau pendingin ruangan di rumah, menonaktifkan gadget yang tidak diperlukan, lebih banyak berjalan kaki dibandingkan berkendara, mengurangi pembelian produk, dan berfokus pada produk yang tahan lama, dapat digunakan kembali, dan didaur ulang!

Menyusun dan mendaur ulang kertas, kaca, logam, plastik, pakaian dan kompos akan menghemat lokasi pembuangan sampah dan produksi yang berlebihan. Misalnya, penggunaan kembali alumunium dapat menghemat energi sebesar 95 persen. Lebih dari separuh limbah rumah tangga dapat didaur ulang

Semut Hutan

Salah satu cara untuk mencegah perubahan iklim adalah menunda pembusukan materi organik. Pohon dan tanaman akan membersihkan udara dari karbon dioksida dan menyimpannya saat pohon dan tanaman tersebut tumbuh. Namun, bila mati, karbon akan kembali dilepaskan.

Semut hutan berperan dalam proses alam ini dengan membersihkan hutan tanpa lelah dari materi biologis. Semut hutan akan menyimpan jarum di sarangnya dan secara efektif menahan sirkulasi karbon.

Mulsa Batu

Mulsa batu akan mendinginkan iklim mikro lokal dengan mereflesikan radiasi matahari jauh dari permukaan bumi. Tanah hitam terbuka dapat menyerap panas dalam jumlah besar, sehingga lingkungan menjadi sejuk.

Di sebagian India, kerikil putih diletakkan di tanah untuk menjadikannya sebagai permukaan cermin. Metode ini juga melindungi panen dari panas dan hujan lebat.

Menumbuhkan Batu

Salah satu dari lima efek rumah kaca global diakibatkan dari penebangan hutan. Penebangan hutan adalah hilangnya hutan alam akibat pembalakan atau konversi hutan menjadi ladang, jalan, dan wilayah perumahan.

Meskipun penebangan hutan telah dihentikan di berbagai negara berkembang, namun diperlukan 1000 pohon baru per kepala untuk membersihkan emisi karbon mereka. Pohon juga akan melindungi tanah dari erosi dan dapat menyediakan buah bergizi. Singkat kata, menanam pohon adalah tindakan yang sangat terpuji!

Plankton Laut

Plankton menghilangkan karbon dari atmosfer. Untuk bertahan hidup, plankton harus menyerap partikel zat besi dengan cepat untuk menghasilkan prote. Semakin banyak plankton yang kita miliki, maka akan semakin banyak ikan yang tersedia dan semakin banyak paus yang hidup di lautan.

Lautan memiliki aroma khas yang berasal dari dimetil sulfida yang dikeluarkan plankton yang sangan bermanfaat sebagai reflektor di atmosfer dan membantu mendinginkan planet kita.